Wallpaper Flash Slideshow

Jumat, 03 Juni 2011

FAQ

oke kita masuk dalam sesi FAQ (Frequently Asked Questions). Disini kami membahan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab pada sesi pertanyaan presentasi pada Rabu lalu tanggal 11 Mei 2011


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Q : Apa itu proses lignifikasi ? (Oleh Dea Nur Lahuda)


A :     Lignin atau zat kayu adalah salah satu zat komponen penyusun tumbuhan. Komposisi bahan penyusun ini berbeda-beda bergantung jenisnya. Lignin terutama terakumulasi pada batang tumbuhan berbentuk pohon dan semak. Pada batang, lignin berfungsi sebagai bahan pengikat komponen penyusun lainnya, sehingga suatu pohon bisa berdiri tegak (seperti semen pada sebuah batang beton).

         Berbeda dengan selulosa yang terbentuk dari gugus karbohidrat, struktur kimia lignin sangat kompleks dan tidak berpola sama. Gugus aromatik ditemukan pada lignin, yang saling dihubungkan dengan rantai alifatik, yang terdiri dari 2-3 karbon. Proses pirolisis lignin menghasilkan senyawa kimia aromatis berupa fenol, terutama kresol. Dan itulah yang disebut dengan proses lignifikasi (pengerasan) sehingga terbentuk ligriselulosa dan lignoheselulosa.


sumber :  

Selasa, 15 Maret 2011

Sifat, Arah Tumbuh, dan Percabangan pada Batang

Dilihat permukaanya, batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang bermacam-macam seperti :

* Licin (leavis). Contoh Batang jagung (Zea mays L.).
* Berusuk (costatus). Contoh pada iler (Coleus scutellarioides Benth.),
* Beralur (sulcatus). Contohnya pada Cereus peruvianus (L). Haw.
* Bersayap (alatus) contohnya pada markisah (Passiflora quadrangularis L.)
* Berambut (pilosus) pada tembakau (Nicotiana tabacum L.)
* Berduri (spinosus) pada mawar (Rosa sp)
* Memperlihatkan bekas-bekas daun, misalnya pada papaya (Carica papaya L.)
* Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu , misalnya pada keluwih (Artocarpus communis Forst)
* Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sengon (Albizzia stipulata Boiv)
* Lepasnya kerak (bagian kulit batang yang mati) misalnya pada jambu biji (Psidium guajava L.).


ARAH TUMBUH BATANG

walaupun seperti telah dibahas sebelumnya bahwa batang umumnya tumbuh ke arah ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang yang tumbuhnya :

A. Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas, misalnya papaya (
Carica papaya L.),

B. Menggantung (dependens, pendulus), misalnya jenis Anggrek (Orchidaceae) dan Zebrina      pendula Schnitzl.

C. Berbaring, misalnya pada semangka (Citrullus vulgaris Schrad.),

D. Menjalar atau merayap (repens), misalnya batang ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.),

E. Serong ke atas/ condong (ascendens), misalnya pada batang kacang tanah (Arachis hypogaea L.),

F. Mengangguk (nutans) misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.),

G. Memanjat (scandens), tumbuh dengan menggunakan penunjang. Penunjang dapat berupa benda mati ataupun tumbuhan lain, dan pada waktu naik keatas batang menggunakan alat-alat khusus untuk "berpegangan" pada penunjangnya ini, misalnya dengan:
* akar pelekat, contohnya sirih (Piper betle L.),
* akar pembelit, misalnya vanili (Vanilla planifolia Andr.),
* cabang pembelit, misalnya anggur (Vitis vinifera L.),
* daun pembelit misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba L.),

H. Membelit (volubilis). Menurut arah melilitnya dibedakan lagi menjadi batang yang:
* Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis). Misalnya pada kembang telang (Clitoria ternatea L.),
* Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis). Contohnya gadung (Dioscorea hispida Dennst).


PERCABANGAN PADA BATANG

Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan, yaitu :
1. Monodial yaitu batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabangnya, misalnya pada pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.),

2. Simpodial, batang pokok sukar dibedakan dengan cabangnya. Contohnya pada sawo manila (Achras zapota L.),

3. Menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan yang batangnya setiap kali bercabang menjadi dua cabang yang sama besarnya. Misalnya pada paku andam (Gleichenia linearis).



Sumber : http://amintabin.blogspot.com/2010/03/batang-caulis.html

Rabu, 09 Maret 2011

keep post..

Oke silahkan berkomentar bebas dan sopan
asalkan NO SARA dan JUNK 

untuk lebih lanjut bisa juga ke email kami di Science.8438@yahoo.com 


thanks...

Rabu, 02 Maret 2011

Sifat dan Struktur Batang

1.    SIFAT – SIFAT BATANG
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
1.     Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2.     Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3.     Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4.     Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5.     Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6.     Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

2.    STRUKTUR BATANG

Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Struktur batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem. Untuk lebih jelasnya akan kamu pelajari saat duduk di bangku SMP kelas VIII. Batang tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu batang berkayu, batang rumput, dan batang basah.
Batang berkayu memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain, jati, mangga, dan mranti. Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman padi, jagung, dan rumput. Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair. Misalnya, tumbuhan bayam dan patah tulang

Senin, 24 Januari 2011

Struktur dan Fungsi Batang

Struktur Morfologi 

  1. Batang herba, umumnya batang lunak, berwarna hijau (karena terdapat klorofil), terdapat stomata, sedikit / tidak ada jaringan kayu, ukuran kecil, dan umurnya relatif pendek. 
  2. Batang berkayu, umumnya batang keras, terdapat jaringan kayu, berwara coklat, terdapat lentisel, ukuran besar, dan umumnya relatif panjang. 
Struktur anatomi
Dari lapisan luar ke dalam 
  1. Jaringan epidermis, terdiri dari selapis sel, dinding sel menebal, dilindungi oleh kutikula. 
  2. Jaringan Korteks, terdiri dari beberapa lapis sel, berongga-rongga, bervakuola besar, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. 
  3. Stele, terdiri dari Xylem dan floem. letak jaringan pengangkut (xylem dan floem) pada tumbuhan dikotil lebih teratur daripada tumbuhan monokotil. 
Fungsi batang : 
  1. Sebagai organ perlintasan air dan makanan. Xylem sebagai jaringan yang mengangkut air dan garam mineral, sedangkan floem sebagai jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis (makanan). 
  2. Sebagai organ pembentuk dan penyangga tubuh tumbuhan.
  3. Sebagai tempat penyimpan cadangan makanan. 
  4. Sebagai alat perkembang biakan vegetatif. 

Minggu, 23 Januari 2011

Pohon Terbesar

Wow! Ini dia nih, salah satu keajaiban dan tanda-tanda kekuasaan Tuhan. Sebuah pohon raksasa yang merupakan salah satu dari pohon-pohon paling tinggi di dunia dari jenis Giant Sequoia ini memiliki ketinggian mencapai 85 meter!
Umurnya diperkirakan antara 2200 hingga 2700 tahun!! Luar biasa!! Pohon ini diberi nama "Jenderal Sherman", diperkirakan bukan hanya merupakan salah satu yang tertinggi , tapi juga merupakan jenis Sequoia yang terbesar dalam hal volume-nya. Di tahun 2002 pohon ini pernah terukur volumenya yang sebesar 1487 meter kubik!
Nah, pohon Sherman ini berada di Taman Nasional Sequoia di Visalia, California, dan dinamakan demikian diambil dari nama seorang veteran perang sipil Amerika Jendral William Tecumseh Sherman. James Wolverton seorang Letnan pada kavaleri Indiana ke-9 di bawah pimpinan Sherman menamakan pohon ini dengan nama bos-nya pada tahun 1879. Pohon ini sebenarnya sudah dianugerahi gelar sebagai yang terbesar sejak tahun 1931 dilihat dari faktor volume-nya.
Diukur dari dimensinya, pohon Sherman ini mengindikasikan menjadi semakin besar tiap tahunnya. Diameternya 1,4 meter di atas tanah adalah 7,7 meter, diameter 18 meter di atas tanah adalah 5,3 meter, diameter 55 meter di atas tanah adalah 4,3 meter, dan ketinggian dahan pertama dari atas tanah adalah sekitar 40 meter.
Yang menarik, dahan terbesarnya patah pada tahun 2006. Bentuknya seperti huruf "L" menghunjam dari kira-kira seperempat ketinggian pohon. Dahan ini mempunyai diameter 2 meter dengan panjang 30 meter dan menghancurkan pagar yang dibuat di sekelilingnya. Meski demikian tetap saja pohon ini masih menjadi makhluk hidup terbesar di muka bumi yang masih hidup.
Menakjubkan!



sumber : www.megindo.net 

Apa itu Batang ??

di posting pertama kali ini kita bahas dulu tentang pengertian batang
yuk kita simak..

   Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu  tubuh tumbuhan. Pada umunya batang mempunai sifat-sifat berikut :


1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau helitrop)
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mepunyai pertumbuhan yang tidak terbatas .
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umumnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang tersusun dari jaringan berikut :

  • epidermis 
  • parenkim 
  • endodermis 
  • kayu 
  • jaringan pembuluh 
  • kambium (pada tumbuhan dikotil)


       Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang, maupun ranting. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan atau kutikula yang berminyak (hidrofobik) yang juga berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebihan , Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras.

    Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
    1. BATANG DIKOTIL 
    Pada batang dikotil terdapa lapisan lapisan dari luar ke dalam :

    A. Epidermis
       Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis  untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis di gantikan oleh lapisan gabus yang terbentuk dari kambium gabus.

    B. Korteks
       Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.

    C.Endodermis 
       Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas lapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae 

    D. Stele / Silinder Pusat
       Merupakan lapisan terdalam dari batang. lapis terluar dari stele disebut perisekel atau perikambium. ikatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xiem disebelah dalam dan floem sebelah luar.
       Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diamater batang. 
       Pada tumbuhan dokotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun. 


    2. BATANG MONOKOTIL 

       Pada batang monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umunya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada monokotil yang menyebabkan batang monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan  menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Codyline sp ) dan pohon nenas seberang (Agave sp).